Hati-hati! Marak Scam Kartu Debit Bikin Saldo Ludes, Waspadai Sederet Modus Penipuan Ini Selain Carding

 Berita dari Ayudya Winessa


Kartu debit adalah alat pembayaran yang praktis dan banyak digunakan oleh masyarakat modern.

Namun, di balik kenyamanan dan efisiensi ini, terdapat ancaman penipuan yang mengintai.

Seperti yang pernah dialami oleh artis ternama Asri Welas.

Dimana kartu debitnya dibobol oleh oknum tak bertanggung jawab disalah satu restoran.

Oknum tersebut mengcopy paste data-datanya saat melakukan transaksi gunakan EDC.

Asri Welas bahkan tabungannya hanya tersisa Rp 0 saja.

Selain itu, juga ada modus penipuan carding menimpa salah satu warganet.

Ia bahkan hanya bisa meratapi saja karena uangnya ludes Rp 6 juta lebih.

Selain praktik carding yang sudah banyak dikenal, terdapat berbagai modus penipuan lainnya yang menggunakan kartu debit sebagai alatnya.

Masyarakat pun diminta untuk lebih berhati-hati dan mengenali segala modus penipuan.

Dalam artikel ini, kita akan menggali beberapa modus penipuan kartu debit yang berbahaya dan perlu diwaspadai.


1. Skimming

Skimming merupakan salah satu modus penipuan yang cukup populer dan merugikan banyak nasabah bank.

Para penjahat yang terlibat dalam skimming menggunakan alat khusus untuk mencuri data dari kartu debit ketika kartu tersebut digunakan pada mesin ATM, mesin pembayaran, atau mesin lainnya yang memerlukan penyisipan kartu.

Cara kerja skimming adalah dengan memasang perangkat tambahan yang disebut "skimmer" di atas slot kartu pada mesin asli.

Skimmer ini berfungsi untuk menyimpan informasi magnetik yang terdapat pada kartu, sehingga data kartu bisa direplikasi dan digunakan untuk melakukan transaksi ilegal.

2. Phishing

Phishing adalah metode penipuan yang dilakukan secara online melalui pesan palsu, baik melalui email, pesan teks, atau situs web palsu.

Penipu akan menyamar sebagai pihak bank atau lembaga keuangan yang sah dan meminta pemilik kartu debit untuk mengirimkan informasi sensitif, seperti nomor kartu, kode CVV, atau kata sandi, dengan dalih untuk verifikasi atau alasan lain yang mengada-ada.

Jika pemilik kartu tidak berhati-hati, data yang dikirimkan akan dimanfaatkan oleh penipu untuk melakukan transaksi ilegal menggunakan kartu debit korban.

3. Card Not Present (CNP) Fraud

CNP Fraud terjadi ketika kartu debit digunakan untuk transaksi online tanpa adanya kehadiran fisik kartu secara langsung.

Biasanya, penipu menggunakan nomor kartu, tanggal kedaluwarsa, dan kode CVV untuk berbelanja secara daring.

Dalam skenario ini, pemilik kartu mungkin tidak menyadari adanya transaksi ilegal sampai mereka melihat pernyataan rekening mereka.

Pemilik kartu harus selalu berhati-hati dengan situs web yang tidak dikenal atau mencurigakan ketika melakukan pembelian online.

Baca Juga: Nahloh! Terbongkar 6 Kelemahan Menggunakan E-Wallet yang Sering Jadi Sasaran Empuk Phising dan Scam

 

4. Carding Refund Fraud

Modus penipuan ini melibatkan transaksi pembelian barang dengan kartu debit yang sah, tetapi kemudian pemilik kartu mengajukan klaim pengembalian dana atau refund dengan dalih bahwa mereka tidak menerima barang atau ada masalah dengan pembelian tersebut.

Padahal, barang tersebut telah diterima dengan baik.

Tindakan ini menimbulkan kerugian bagi penjual atau toko yang bersangkutan, karena mereka harus mengembalikan uang untuk pembelian yang sebenarnya sudah dilakukan dengan sah.

5. Lost/Stolen Card Fraud

Modus penipuan ini mungkin terdengar sederhana, tetapi masih menjadi ancaman bagi pemilik kartu debit.

Ketika kartu debit hilang atau dicuri, penjahat bisa saja menggunakan kartu tersebut untuk melakukan transaksi sebelum kartu diblokir oleh pemiliknya.

Hal ini menegaskan pentingnya melaporkan kehilangan kartu segera setelah menyadarinya, sehingga bank dapat melakukan tindakan pencegahan lebih lanjut.

Penutup

Tidak dapat dipungkiri bahwa penipuan kartu debit merupakan masalah serius yang perlu diwaspadai oleh masyarakat.

Selain carding, ada banyak modus lain yang bisa merugikan pemilik kartu dan penjual.

Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk tetap waspada dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.

Beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil termasuk:

  • Tidak memberikan informasi sensitif melalui email atau pesan teks yang mencurigakan.
  •  Memastikan keamanan situs web sebelum melakukan transaksi online.
  • Memantau secara rutin aktivitas rekening bank untuk mendeteksi transaksi yang mencurigakan.
  • Melaporkan kehilangan kartu segera setelah menyadarinya kepada pihak bank.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kita dapat mengurangi risiko menjadi korban penipuan kartu debit dan tetap dapat menggunakan kartu debit dengan aman dan nyaman.


Source: fame.grid.id

Visit also: beritatrending-viral.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

Kembangkan AI, Iris Energy Borong Ratusan GPU Nvidia Rp152 Miliar

Ini Sosok Ilmuwan Diaspora Indonesia Pencipta Robot Gundam Raksasa

Game Rilis September, Dari Mortal Kombat hingga Pokemon Scarlet Violet